[Berbagi kebahagiaan]

•••

Sesuai perjanjian yang dibuat sebelumnya, Newwiee benar-benar menyanggupi ucapan Tay tawan.

Kedua anak manusia itu bertukar senyum tak kala pandangan keduanya bertemu untuk beberapa waktu, parkiran Sma Petra masih ramai, dan Newwiee benci keramaian. Terlalu bising dan pengap menurutnya.

“Tunggu sepi ya” ujar New yang di-iyakan Tay dengan mudahnya.

“Tadi lancar hapalannya?” Tay ambil suara, bertanya pada cowok manis berponi lucu yang berada di sampingnya.

“Mau sombong boleh gak?” New kembali bertanya dengan alis terangkat satu.

“Boleh dong”

“Nilai ku paling tinggi, mendekati sempurna”

Tay lantas mengacungkan kedua jempolnya khusus untuk New, bangga pada sesosok cowok manis ini.

“Kalau gitu, traktirannya double dong?”

“Atur aja Tay”

“Bercanda hahaha”

“Serius juga gak papa”

“Boleh aku seriusin nih?”

“Ngalus mulu”

•••

“Kamu gak mau domino's?” pertanyaan yang terlontar dari New membuat Tay tawan terkekeh pelan lalu menggeleng sembari membantu New melepaskan helm yang melekat di kepalanya.

“Gak ah, ini lebih enak dari domino's. Menurut ku” jawab Tay begitu santai.

New memerhatikan tempat yang mereka sambangi, banyak murid Sma lain disini, rata-rata dari mereka hanya bersantai dan menggobrol.

“Ini warung mang Aji”ucap Tay seakan tau isi kepala New apa.

New tanpa sadar membelalakkan matanya “Balik Tay”

“Lho kenapa?”

“Ada Bright, aku gak di kasih sama dia kesini” jawab New jujur, Bright memang selalu melarangnya untuk ketempat yang satu ini, gak tau kenapa alasannya, New juga terlalu malas bertanya.

Tay terkekeh “Rombongan Off lagi gak disini, pada ngumpul dirumah Harit, santai aja New”

“Nanti kalo ketemu Bright gimana?”

“Kan yang ngelarang kalo kamu perginya sama Bright, kalo sama aku beda ceritanya”

New tampak menimang upadan Tay, ada benarnya juga. Lantas ia mengangguk setuju lengkap senyum manisnya.

Tay ikut tersenyum lalu perlahan menautkan jemarinya pada jemari milik New “Disini ada mie rebus orang kaya namanya, enak banget kamu harus coba” ujar Tay.

“Aku ngikut aja” balas New sembari duduk di kursi tepat di sebelah pohon rindang, begitu sejuk di tambah dengan udara mendung yang mendukung.

“Gak boleh gitu, kamu harus ngikutin kemauan kamu sendiri, jangan tergantung sama orang lain. Karna kalo orang itu pergi, kamu bakal merasa jadi orang paling kehilangan dibumi”

“Bahasan kamu berat banget” sahut New dibalas kekehan oleh Tay tawan.

“Tawan siape nih, cakep bener”

Tay memutar kepalanya kebelakang, lantas tersenyum manis sembari menaik-turunkan sebelah alisnya.

“Tangan lo singkirin dah dari bahu gue, berat cok”

Cowok dengan parka hitam itu terkekeh, menekan lengannya yang berada di bahu Tay tawan sebelum ia melepaskannya.

“Kenalan dong biar tau”

“Benar juga, gue Joss mantannya Tay tawan”

“Sembarangan!” sargah Tay langsung, membuat cowok tinggi bernama Joss itu tertawa lepas.

New mengulas senyum simpul, menerima uluran tangan Joss lalu berkata “New”

“Eh wait-wait, New kek kenal gue namanya”

Tay kembali menampilkan senyumnya, menatap Joss dengan ekspresi begitu tengil dimaata New.

“Oh gue inget, lo pacarnya Bright kan?”

New mengangguk saja, memang benar itu jawabannya kan?

“Jadi kok bisa jalan sama lo anjing Tay?”

“Gausah kepo, pergi sana”

“Setan, gue kedalam dulu ya New. Kalo Tay macem-macem teriakin orang gila aja”

•••

“Enak gak?”

New mengangguk lengkap dengan senyum manis yang membuat matanya menyipit bak bulan sabit. Indah bukan main ciptaan yang satu ini kalau kata Tay.

“Ini pake kornet ya?”

Tay mengangguk “Iya, pake kasih sayang juga tadi udah aku bilangin ke mang Aji pas mesen”

New memutar bola mata malas, mulut Tay tawan ini memang tak bisa diam.

“Minumnya teh botol New, lengkap sudah kenikmatan ini”

“Mie rebus orang kaya, teh botol, dan Newwiee. Definisi sempurna menurut aku”

•••

-Joya-