[Cemburu]
•••
New mengendarai mobil biru muda milik Gun dengan kecepatan lebih waras dari sebelumnya, lagu milik Bruno mars berjudul Talking to the moon mengalun dengan sendirinya. Membuat perasaan New entah mengapa makin kacau saja.
“Tay nelponin gue mulu New asu”
Suara Gun terdengar sedari tadi memberi tahu jika Tay tawan tak bisa diam sampai New sampai dirumah.
“Biarin ajalah”
New juga tak tau ada apa dengan dirinya akhir-akhir ini, yang jelas ia tak suka perhatian Tay teralih.
Cowok manis berponi itu tau ini salah, tidak seharusnya begini karena dirinya dan Tau tawan tak ada ikatan apa-apa.
“New, pulang aja ya. Tay makin gila nih”
•••
“Makasih ya Gun, I love you Beb. Hati-hati di jalan”
Mobil yang di kendarai temannya itu menjauh lalu menghilang dan tak lagi tampak di mata New.
Hal yang ingin New lakukan selanjutnya adalah mandi dan lalu tidur, sangat simple memang. Namun ada saja manusia yang membuatnya rumit, siapalagi kalau buat Tay?
Cowok berkulit tan itu ternyata berada di depan rumahnya, berjalan mendekati New, dengan wajah datar.
“Lo nyetir?”
Suara cowok berkaos hitam itu terdengar, New hanya mengangguk sebagai jawaban.
“Kan udah gue bi-”
“Apasih larang-larang, lo siapa?”
“New gue gak mau lo kenapa-napa”
“Yaudah lo liat keadaan gue sekarang, kenapa-napa gak? Enggak kan, yaudah biarin aja gue sendiri”
Helaan napas terdengar, Tay tampak setengah mati menahan kekeasalannya pada New.
“Lo kenapa sih, aneh tau gak”
“Gue kenapa? Lo kali yang kenapa-napa” balas New tak mau kalah.
Keduanya saling tatap, iris itu saling beradu, berdiri di tengah-tengah jalan, untung sepi.
“Lo aneh tau gak? Gak jelas tiba-tiba gini, gue gak suka”
“Lo siapa sih Tay di hidup gue? Cuma temen kan? Temen gak ngatur, jadi cukup buat ngatu-”
“Lo cemburu sama Mild?”
New terdiam mendengar ucapan Tay yang memotong ucapannya.
“Iya, gue cemburu, gue gak suka lo deket sama cewek lain, gue gak suka. Karna gue suka sama lo”
“Tapi kita cuma temen, New”
“Buat gue jadi berhak untuk cemburu”
•••
-Joya-