[Gak mau]
•••
Hari semakin larut, namun kedua anak manusia ini masih saja asik dengan film yang tengah di tonton.
Extraction judulnya.
“Kenapa harus mati sih si ganteng, gak suka Nuwi”
Tay menggelengkan kepalanya tak heran lagi pada sang kekasih, setiap menonton film Newwiee memang selalu berceloteh jika pemainnya ada yang meninggal.
“Nuwi”
Merasa di panggil, pria manis itu menoleh ke kanan, menatap Tay dengan tatapan bertanya.
“Kenapa Tawan?”
“Ngantuk”
“Ayo tidur, aku habisin jus yang kamu bikin dulu. Enak soalnya hehe”
Tay diam saja, memperhatikan Newwiee-nya yang tengah meneguk habis jus buatannya. Senyum manis itu terukir lagi di wajah sang kekasih, matanya menyipit bak bulan sabit. Newwiee-nya sangat lucu.
“Udah” si manis berucap.
Tay mengangguk, mematikan televisi lalu berjalan beriringan memasuki kamar bersama Newwiee. Namun tepat di ambang pintu kamar, Newwiee menghalangi pria berkulit tan yang sudah menjadi kekasihnya selama tiga tahun belakangan ini.
“Buat perjanjian dulu”
“Apa?”.
“Gak ada cium-cium, gak ada grepe-grepe Nuwi”
Tay terkekeh, tangannya kanannya terulur untuk mengacak pelan rambut halus sang kekasih “Gak bisa janji”
“Tawan ih”
“Janji dong sama Nuwi, janji dulu” sambung pria manis itu sembari menunjukkan jari kelingkingnya di hadapan Tay.
Tay tawan menggeleng, tak bisa menyanggupi keinginan sang kekasih yang ini, mana bisa begitu.
“Gak bisa sayang”
“Tawan” wajah Newwiee memelas, berharap pria berkulit tan beralis tebal itu mengalah.
Namun Tay tetap menggeleng pelan, melangkah mendekat ke arah Newwiee, iris hitamnya menatap lekat iris coklat milik kekasih manisnya, mengelus pipi mulus Newwiee-nya “Kali ini aku gak bisa nuruti kamu”
Newwiee menghela napas pasrah, memajukan bibirnya lalu mencubit kedua pipi Tawan-nya dengan gemas sekali.
“Kamu tuh y-”
“Apa?”
“Ganteng hehehe”
“Gak jelas, ayo tidur”
“Tidur gimana nih? Ucapan kamu gak jelas Tawan”
“Kamu tau maksud aku”
“BUNDA NUWI GAK MAU”
•••
-Joya-