[Gampang banget ya]
•••
Pintu bercat putih tulang itu perlahan terbuka, menampilkan sesosok yang begitu di nanti sedari tadi.
Tawan mengulas senyum tipis, namun sang kekasih hanya diam, berjalan mendekatinya tanpa kata.
Keduanya saling tatap, namun dengan cepat Thitipoom kembali memutuskan kontak mata yang terjadi.
“Kamu liat postingan Mild?” Tawan berucap, dan Thitipoom lantas mengangguk jujur.
Helaan napas panjang dari pemuda berkulit tan itu terdengar, perlahan kedua tangannya menggenggam tangan sang kekasih “Kamu tau kan aku sayang banget sama kamu, Thi.”
“Tapi emang bener kok Tawan, kamu lebih cocok sama Mild ketimbang aku.”
Kerutan di dahi sang kekasih tercipta setelah mendengar penuturan tak masuk akal Thitipoom.
“Kok kamu gitu ngomongnya?” yang lebih tua bertanya, nadanya juga terdengar begitu lembut.
“Ya emang gitu faktanya, bagus juga kita punya hubungan yang tau gak banyak, kalau semua orang tau pasti banyak yang gak setuju karena cowok sesempurna kamu malah jadian sama aku.” Thitipoom berucap pelan, kepalanya menunduk dalam-dalam, jelas sekali ia menghindari iris hitam pekat kekasihnya.
“Thi, kamu ngelindur deh.”
“Enggak Tawan, dari awal kita memang gak cocok. Aku gak pantas sama kamu, dan kamu terlalu sempurna untuk aku.”
“Gak gitu, kita setara Thitipoom.”
Kepala yang sedari tadi menunduk perlahan mulai terangkat, memberanikan dirinya untuk menatap iris hitam pekat itu dengan dalam, jantungnya berdetak tak karuan, lalu dengan pelan melepas genggaman tangan Tawan di kedua tangannya.
“Kamu gak mau putusin aku?”
“Kamu makin ngaco, gak mungkin Thi. Sesuai ucapan aku sebelumnya, kata putus gak bakal terucap di mulut aku. Aku sayang banget sama kamu, Thi.”
Hati Tawan ini terbuat dari apakah? Mengapa nadanya juga belum berubah? Masih begitu lembut.
“Yasudah, kalau begitu, biar aku aja yang bilang. Kita udahan aja ya, Tay-ta.”
Raut wajah yang lebih tua langsung berubah, raut kebingungan tampak jelas disana, lantas tersenyum tipis “Mudah banget kata putus keluar dari mulut kamu ya Thi.”
Setelahnya, Tawan berjalan masuk kedalam mini coopernya, meninggalkan Thitipoom yang terisak pelan.
•••
-Joya-