[Gue aduin.]
•••
Derap langkah sepasang sepatu putih itu terlihat begitu ringan, sembari bersenandung pelan melewati koridor sekolah yang sepi.
Tujuannya sekarang itu ke belakang sekolah, tempat dimana teman-temannya sudah berkumpul, tinggal menunggu Tay saja.
Tay terkekeh kecil membaca pesan dari Off yang mengamuk karena ia tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
“Lama lo anjrit.” umpatan langsung terdengar ketika ia baru saja sampai.
“Sabar elah, yuk.” Tay berujar santai.
“Yaudin manjat terus lah.”
Setelah mendengar ucapan Bright ketujuh anak manusia itu pun saling bantu-membantu agar bisa memanjat pagar sekolah yang menjulang tinggi itu dengan perantara pohon beringin yang sudah berumur.
Kini, giliran Tay, lagi-lagi ia paling akhir. Pergerakannya terhenti karena mendengar suara yang berasal dari belakangnya. Tay perlahan turun dari pohon beringin besar itu, lalu iris hitamnya menangkap seorang cowok berkulit putih mulus yang tengah menatapnya.
“Ih gue aduin ya lo mau bolos.”
Suara si manis kembali terdengar “Dih jangan cepu lo, kalo mau ikut ayo!”
“Enak aja! Gue anak baik-baik gak mungkin mau bolos, bodo amat lo gue aduin ke Pak Bandi.”
New berjalan menjauh, namun dengan cepat Tay mengejar cowok itu, mencekal pergelangan tangan si manis hingga langkahnya terhenti.
“Kalo lo ngadu, gue bakal-”
“Bakal apa? Ih jangan hamilin gue!”
“Lo laki bambang.” ketus Tay.
New menyengir lebar “Oh iya hehehe.”
“Udah, gini aja deh Nuw.”
“New!” ralat New karena Tay salah menyebut namanya, setelahnya New memicingkan mata curiga “Lo temennya kak Off kan!”
Tay mengangguk polos.
“Jangan bilang kak Off udah bolos juga?”
“Ya udah, tinggal gua nih anjrit gara-gara lo.”
New lantas menarik tangan Tay, berjalan menuju pohon beringin nan tinggi dan besar itu “Ayok lah kita bolos.”
“Oh, lo Nuw yang suka ngasih bekal ke Off kan?!”
New mengangguk, menampilkan senyum manisnya pada Tay “Iya, gantengkan gue, jangan suka gue lho, soalnya gue suka kak Off.”
•••
-Joya-