[Gue suka]
•••
Kerutan di bagian dahi si manis tercipta tak kala iris kelabunya menangkap seseorang berjaket hitam yang tengah berdiri membelakanginya, di depan teras rumahnya pula, lengkap dengan motor yang sangat New kenal.
New diam saja, berjalan masuk kedalam rumah seakan menganggap kehadiran orang itu tak ada. Sampai tangannya di cekal, ingatan itu kembali hadir, pertama kali mereka bertemu, Tay juga begini sebelumnya.
“Gue mau ngomong.” cowok berkulit tan itu berucap.
“Gue gak mau ngomong sama orang tukang bohong.” balas New.
“Demi apapun gue gak akan bohong lagi.”
New tampak memutar bola mata malas, lalu beralih menatap pergelangan tangannya yang masih di genggam erat oleh Tay.
Tay yang sadar akan hal itu pun langsung menjauhkan tangannya dari New, lalu berucap “Please New, dengerin gue sekali ini aja.”
“Enggak, sekali lo bohong, bakalan ada kebohongan selanjutnya, dan gue gak mau lagi ngomong sama lo.”
Tay menghela napas berulang kali “Tapi kali ini, gue rubah kalimat tadi, gue mau memaksa lo untuk dengerin penjelasan gue.”
“Engg-”
“Gue suka sama lo, dari pertama kali gue liat mata lo, Newwiee.”
New diam, tubuhnya menegang seakan kesambar petir di siang bolong, bukan ini yang ia ingin dengar. New tak menginginkan pengakuan ini, terlebih ia baru saja patah hati karena Off.
“Tapi lo tau gue suka sama temen lo! Harusnya lo sadar, gue gak suka sama lo Tay tawan. Gue gak mau ngeliat lo lagi.”
•••
-Joya-