[Hai, kak Tay!]

•••

Tangan kanannya terulur untuk menaburkan bunga mawar segar di tempat peristirahatan terakhir sang pujaan hati.

Senyum manisnya terbit begitu matanya menangkap huruf-huruf tersusun rapi membentuk nama lengkap Tay disana.

“Kak, gimana kabarnya?”

“Aku harap, Kakak bahagia ya disana, udah gak sakit kan.”

“Oh iya, semuanya udah baik-baik saja Kak, gausah khawatir.”

“Sesuai ucapan ku, aku udah gak nangis lagi, tapi masih sedih sedikit. Sedikit kok gak banyak.”

“Kak, tulisan ku bakalan naik cetak, jadi ada fisiknya. Ceritanya tentang kita, tentang aku yang ketemu sama manusia paling hebat yang pernah berada di bumi.”

“Manusia paling keren yang pernah aku temui itu, Kamu.”

“Ucapan Kak Tay untuk aku terus menulis itu malah bikin aku merasa dekat sekali dengan Kakak.”

Tangan New mengelus batu nisan itu dengan pelan “Kak Tay, tunggu Nyuwi disana ya.”

•••

-Joya-