[I love you so matcha]
•••
New membuka pintu bercat abu rokok itu dengan santai, langsung memasuki rumah keluarga Tay, mencari anak itu ke kamar namun tak ada.
New menghentikan langkahnya ketika sebuah pesan masuk mengalihkan perhatiannya, ternyata Tay di dapur. Tumben sekali seorang Tay tawan mau berlama-lama di dapur. Bisanya cuma ambil minuman atau makanan saja.
New tersenyum kecil tak kala menemukan sosok yang dicarinya, Tay berdiri membelakanginya.
Cowok berkaos hitam itu masih tak sadar jika New sudah berada disamping. Ia masih terlalu fokus dengan kegiatan yang dilakukannya.
“Ngapain sih ganteng?”
Tay menoleh, lalu menampilkan senyum manisnya “Taraaaa! Iced matcha latte untuk Newwiee pacar gue”
New terkekeh mendengarnya, Tay langsung memberikan segelas iced matcha latte buatannya kepada sang kekasih.
“Ini enak banget pokoknya, kalaupun gak enak bilang aja enak, bikin gue seneng aja New”
New meminumnya sedikit, lalu menatap Tay yang juga tengah menatapnya dengan serius.
“Gimana?”
“Lumayan lah, enak”
Untuk ukuran orang malas berada di dapur lama-lama, minuman bikinan Tay tak buruk sama sekali.
“Gak sia-sia gue nonton youtube”
“Makasih ya, ganteng. Tumben banget”
“Iya tadi sebelum pergi Bunda ngasih sebungkus bubuk matcha tapi udah di taro di dalam tupperware, katanya buat lo, Cuma sorry ya beb, tumpah hehehe”
New membelalakkan matanya, sedangkan Tay hanya mengengir kuda. Ia merasa bersalah.
“LO! IH KESEL BANGET GUA DENGERNYA”
•••
New ngambek, ia masih berada di rumah Tay, namun sedari tadi hanya memainkan ponsel dan menghiraukan pacarnya.
Masih kesal.
“New, beb, ayang beb, hubby, jangan ngambek dong sama gue” Tay membujuk, menepuk-nepuk pelan tangan New.
“Diem lo”
Tay diam, ia menurut tak ingin menambah masalah.
“Kalo tau gini gue bohong aja apa ya tadi”
“Kalau kamu bohong, ketauan sama aku. Aku lebih marah lagi”
•••
“Kamu bisa main gitar kan? Ayo dong coba mainin, nanti aku nyanyi”
“Suara kamu jelek”
“Dih asu lo Tawan”
Kekehan dari Tay terdengar, cowok berkulit tan itu pun beranjak dari kasur, mengambil sebuah gitar yang berada di sudut meja belajar.
“Mau lagu apa kamu?”
“Hmmm apa ya” New tampak berpikir, sedangkan Tay hanya diam menunggu.
“Lagu kita aja gimana Tay, perfect two”
“Lagu lu dari mane bangke, oke boleh”
“Maksud gue, itu lagu kita banget” New menjawab dengan sedikit kesal.
“You're the one I wanna marry, Newwiee”
“Ulang dari awal Tay, gausah ngalus gue baper nih”
•••
-Joya-