[Ikut, dong.]

•••

Bunyi bel bertanda berakhirnya acara belajar mengajar sudah terdengar sejak sepuluh menit yang lalu. Sma Petra juga sudah mulai sepi.

New melangkahkan kakinya seorang diri karena dia memang sering pulang paling akhir. Terkadang bersama Gun, namun cowok pendek itu katanya mau pergi bareng Off.

Cowok berkulit putih itu berdiri tepat di depan pos satpam, menunggu kehadiran orang tuanya. Iya New di jemput Ayah atau Ibunya.

Bunyi klakson mobil terdengar bersamaan dengan kaca mobil berwarna hitam itu menurun, menampilkan sesosok manusia berwajah datar yang tengah menatapnya.

New lantas tersenyum manis dan berjalan mengelilingi mobil itu, lalu dengan santainya duduk di kursi penumpang.

“Aduh kak Tay, tau aja deh gue gak ada yang jemput” New berucap.

Tay menaikkan sebelah alisnya “Gue gak mau ngantar lo pulang”

New menghela napas, lalu cemberut “Yaudah gue ikut aja lo kemana, nanti gue telpon Ibu buat tolong jemput”

“Enggak, keluar”

“Gak mau” balas New, cowok manis itu melipat kedua tangannya di depan dada, lalu menatap lurus kedepan, tak lagi memperdulikan Tay yang menyuruhnya untuk keluar dari mobil.

“Udah sih gue ikut kemana lo pergi”

•••

Dua puluh menit menempuh perjalanan, akhirnya mobil yang di kendarai Tay berhenti di tempat yang belum pernah New kunjungi.

Keduanya lantas berjalan beriringan. Senyum Tay mengembang sempurna tak kala sekitaran lima belas anak kecil berlari mendekatinya.

“Kakak bawa banyak mainan!” seru Tay.

Sumpah, New belum pernah melihat Tay tersenyum bahagia seperti itu.

New tersadar dari lamunannya tak kala seorang gadis kecil menarik-narik jari manisnya, meminta perhatian pada New.

New berjongkok, mensejajarkan tingginya pada gadis kecil itu “Hai, nama aku New, nama kamu siapa?” New berucap.

“Abbynara”

•••

Mungkin, terhitung sudah tiga puluh menit berada di rumah singgah ini, namun Tay tampak belum ada tanda-tanda ingin beranjak dari sini.

Iris kelabu itu masih terus memperhatikan pujaan hatinya yang tengah mengajarkan anak-anak panti untuk berhitung.

Tay banyak tersenyum hari ini, Tay ternyata bisa semenyenangkan itu, bisa tertawa lepas, berkata dengan nada begitu lembut. Namun kenapa tidak pernah New dapatkan Tay tawan versi yang itu?

“New, kenapa melamun?”

•••

-Joya-