[Kok deket]
•••
“Gue males banget Gun” keluhan dari New terdengar, membuat cowok bertubuh mungil nan imut itu menoleh ke kanan.
New memang sangat membenci pelajaran olahraga, entah kenapa, ia bahkan sering pura-pura sakit agar tidak mengikuti pelajaran yang satu ini.
“Cuma dua jam, nanti ganti pelajaran mat minat, kesuaan lo” Gun menyahut.
“Tai, sejak kapan gue suka limit?”
Gun terkekeh, mengajak temannya itu untuk kelapangan, keduanya berjalan beriringan sesekali terkekeh karena topik yang di bahas. Ada saja memang dua bayi ini.
“Jadi kemarin lo pulang bareng Off?” New bertanya.
“Ya iya anjrit, mau gimana lagi mobil gue mogok”
New menatap temannya itu dengan tersenyum mengejek, sontak membuat Gun memukul lengannya.
“Kok lo marah? Gue cuma senyum”
“Senyum lo jelek, kek babi”
•••
“Pak kayaknya saya mau pingsan” ucap New, alasan sebenarnya.
Guru olahraga bernama Andi itu pun menoleh ke anak muridnya yang satu ini, selama hampir dua tahun setengah mengajar kelas New, singkatnya dia sudah khatam sifat muridnya yang ini.
“Yaudah kamu pingsan aja disini”
New cemberut menyerka keringat yang berada di dahinya, ia berjalan mendekati Tay yang tengah asik bermain basket.
“Beb”
Tay menoleh, berjalan mendekati New lalu mengelus pipi sang kekasih “Kenapa kamu?”
“Mau pingsan”
Tay terkekeh, kedua tangannya terulur untuk mengacak-ngacak rambut New.
“PAK ADA YANG PACARAN”
Teriakan Gun smile terdengar, membuar TayNew melirik cowok itu dengan sinis.
“Tay, tolong kamu ajarin namtan cara men-dribble bola, bapak ke kantor sebentar kalian lajut saja”
•••
Disini, di pinggir lapangan tepatnya di bawah pohon rindang New berada, menyaksikan teman-temannya yang tengah asik dengan kegiatan masing-masing.
New juga tak tau mengapa dirinya sangat membenci pelajaran ini.
Iris kelabunya sedari tadi memperhatikan dua anak manusia yang membuat pikirannya sedikit kacau?
Tepukan di bahunya membuat New menoleh, Off pelakunya. Cowok bermata sipit itu duduk di sampingnya sembari meneguk air mineral hingga tandas.
“Kenape lu?”
New menggeleng “Memang gue kenapa?”
“Gue cuma nanya”
New tak lagi menjawab, namun pandangannya masih saja tertuju kesana. Tawa cowok berkulit tan itu terdengar bersamaan dengan tawa gadis berambut coklat yang tengah berada di lapangan.
“Ih aku gak bisa Tay”
Lipatan di dahi si manis tercipta, merasa heran dengan panggilan aku-kamu.
“Off, Tay sama Namtan kok aneh ya?”
•••
-Joya-