[Luruh]
•••
“Ini rumah siapa?”
“Majikan aku, ayo masuk” jawab Tay tawan dengan begitu santai.
New melangkah beriringan dengan Tay, cowok itu membuka pintu utama rumah, hal yang pertama kali ada di benak New, ini rumah paling keren yang pernah ia kunjungi.
“Tay tawan mobil gue aman gak?”
“Hancur kap-nya tadi gue nabrak kodok” jawab Tay.
Pandangan wanita berusia sekitar 25 tahun-an itu beralih pada cowok yang berada di samping Tay tawan, lalu ia mengulas senyum tipis.
“Newwiee, kenalin ini Muk asisten rumah tangga gue” ucap Tay dengan tawanya sedangkan wanita berparas cantik itu langsung menghujam bahu Tay dengan sebuah pukulan telak.
“Sembarangan! aku kakak tirinya Tay. Anak pungut dia” ucap Muk membuat New terkekeh pelan.
“Mohon maaf ya bi Muk, muka gue ceplakan bapak Vihokratana banget”
“Bi bi bibir lo maju, ayo New tinggalin aja ini tukang kebun”
“Bang Tay!!!!” teriakan begitu nyaring terdengar dari seorang gadis kecil yang langsung memeluk kaki Tay.
“Candy jangan jerit-jerit kaya di hutan aja” ucap Muk.
“Itu anakku, deket banget sama Tay. Tapi Tay-nya gak mau di panggil Om, ketuaan katanya padahal muka dia emang udah pantas jadi om-om botak tengah”
New terkekeh lagi, kakak Tay ini lucu.
“Candy ayo tidur siang”
“Gak mau, mau main sama Bang Tay, sama kakak itu juga” balas Candy.
“Tidur dulu dong, nanti abang beliin boneka santet”
“Tawan yang bener aja lo” sargah Muk tak terima.
“Bener ya bang, bisa buat santet Mama gak?”
“Bisa”
•••
“Kenapa senyum-senyum?”
New menggeleng, namun senyumnya masih terukir indah di wajah manisnya.
Sumpah, Tay ingin menghentikan waktu sekarang juga agak bisa lebih lama menatap makhluk paling lucu di muka bumi ini yang bernama Newwiee.
“Manis banget” gumam Tay tanpa sadar.
“Kenapa?”
“Ini, minumannya manis banget”
“Tapi yang kamu minum itu coca-cola Tay”
•••
Jika di hitung, mungkin ada lima jam New bersama Tay dirumah cowok ini. Sebenarnya tak ada yang di lakukan sama sekali selain berbincang di atas ayunan, berdua.
“Kamu itu pinter banget ya pelajaran ipa”
“Enggak, aku cuma suka biologi. Karna almarhumah Ibuku guru biologi kali ya hahaha gak nyambung” balas Tay.
“Ta-”
“Gak papa, Ibuku udah bahagia disana” kepala Tay menoleh ke kiri, menatap Tay dengan senyum “Udah gak sakit lagi, jadi gak ada alasan buat aku untuk terus-terusan sedih”
“Kamu, tinggal berdua?”
“Iya, Kakak ku itu gak mau menikah. Candy adopsi, kalo Ayah lagi nyetir”
“Tapi Candy mirip sama Mba Muk”
“Nah aneh kan”
“Ayah kamu supir?”
“Iya”
“Supir apa?”
“Pesawat mainan”
•••
-Joya-