[Maaf ya]

•••

Usai menerima pesan dari Gun, New tak benar-benar pergi ke kantin. Ia masih duduk diam di kursi taman belakang ssndirian. Biarkan saja, nanti Tay juga akan menjelaskan kalau itu memang perlu.

Bel bertanda pulang berbunyi lebih awal, ada rapat guru katanya. Mungkin untuk ujian kenaikan kelas.

New sesegera mungkin berjalan menuju kelas, setelah mengambil tas ia langsung berjalan keluar pagar, kali ini pulang naik bis sekolah saja.

New ingin sendiri.

•••

Senyum tipisnya terukir melihat telur dadar bikinannya kali ini berhasil, sempurna. Tak gosong seperti kemarin-kemarin.

Bunya bilang, New boleh ke toko kalau mau. Namun New tak pernah kesana selain jika sang Bunda menyuruhnya untuk minta jemput kalau wanita berparas ayu itu tak membawa kendaraan sendiri.

New sangat benci keramaian yang menimbulkan sepi untuknya.

Ketukan pintu terdengar, cowok manis itu meletakkan sepiring nasi lengkap dengan telur dadar buatannya di meja makan lalu berjalan untuk membuka pintu.

Pintu bercat kuning itu terbuka, menampilkan Tay tawan yang masih mengenakan seragam sekolah lengkap dengan wajahnya yang luka-luka.

Newwiee menghela napas panjang, menatap cowok itu dengan tatapan datar miliknya, membukakan pintu lebih lebar bermaksud menyilahkan Tay untuk masuk, tapi dia masih diam.

“Nyu”

New diam, berjalan ke ruang televisi, mencari kotak p3k di laci. Lalu menyuruh Tay untuk duduk di sofa hanya dengan isyarat mata. Tay menurut, si manis sedang dalam mode tak baik-baik saja. Terkhusus padanya.

New dengan telaten mulai mengobati luka-luka sang kekasih, sudut bibir cowok itu robek. Terdapat darah kering disana. New meringis pelan, melihatnya.

“Nyu, kok matanya berkaca-kaca?” Tay bertanya dengan lembut, namun si manis masih bungkam.

“Newwiee”

“Udah selesai, sana pulang”

Suara New terdengar begitu ketus. Kalau ini namanya beneran marah.

“Kok nangis?”

Tay panik bukan main tak kala setetes air mata turun membasahi pipi kekasihnya, ia menarik New kedalam pelukan, Newwiee-nya masih diam.

“Maaf ya”

“Kamu tau gak sih aku tuh kesel, gak suka banget liat kamu luka-luka” New berujar.

“Iya maaf ya”

“Kenapa? Kenapa berantem?”

“Iseng aja hehehe”

•••

-Joya-