[Mau kamu]

•••

Iris kelabu yang sedari tadi masih setia menatap layar datar yang berada di depannya, sesekali seulas senyum simpul memikat hati tersungging begitu indah di wajahnya, kedua ibu jari yang terus menari-nari di atas ponselnya, dia sedang asik dengan dunianya.

Dunia-nya yang berisikan tentang Tay tawan disana.

Sebuah pesan bertulisakan Aku udah di parkiran membuat senyum pemuda berumur dua puluh empat tahun itu semakin mengembang.

Begitu dentingan pintu berbunyi, netra keduanya bertemu, saling melempar senyum manis, dan Tay tawan langsung saja berjalan mendekati pria yang di tujunya.

“Udah gak ngambek nih?” ia langsung bertanya.

“Aku bercanda, tapi tadi kesel juga sih sedikit.”

“Aku tau, tapi kamu gak boleh makan terlalu banyak es krim, aku gak mau kamu pilek.”

“Iya Tawan, udah gausah ngomel.” New membalas.

“Kamu mau minum apa?”

“Kamu yang bikin nih?” yang lebih tua menaik-turunkan sebelah alisnya, lantas membuat New mengangguk dua kali, lengkap dengan senyum memikat hati.

“Iya, punya kamu aku yang bikin. Jadi mau apa?”

“Mau kamu aja, boleh?”

•••

-Joya-