[Ngintilin, ya?]
•••
“OKE BU” teriakan New terdengar, cowok lucu dengan kaos biru muda itu berlari kecil membuka pagar rumahnya.
Ia memang berniat untuk jalan-jalan sore di sekitaran komplek, mau ketaman.
New berjalan dengan begitu santai, semilir angin menerpa wajah dan membuat poninya sedikit berantakan namun tak ia pedulikan, cowok itu sesekali bernandung pelan, menyanyikan lagu Pamungkas berjudul Monolog.
Namun, di tengah perjalanan singkatnya, ia memelankan langkahnya, menoleh ke belakang dengan perlahan. Tampak seseorang yang tengah mengayuh sepedanya.
“Gue di ikutin nih kayaknya” New bergumam.
Ia berjalan dengan tergesa-gesa, sampai napasnya terengah. Tak tahan lagi, ia pun menghentikan langkah dan membalikkan tubuhnya.
New berdiri tepat di depan seseorang yang lantas mengehentikan kayuhan sepedanya.
New sontak membelalakkan matanya tak kala matanya menangkap siapa yang mengikutinya dari tadi.
“Kak Tay” ucap New dengan heran, lalu dengan cepat ekspresinya berubah menjadi tersenyum manis.
“Kak Tay ngikutin gue ya!” tandas New.
Tay masih diam, turun dari sepedanya lalu menatap adik kelasnya ini dengan malas.
“Minggir”
“Dih, ketauan banget lo grogi, ngaku aja kali. Ngintilin gue kan?”
“Kak Tay suka ya sama Nyuwi?” pertanyaan New terdengar begitu polos, sedangkan sang lawan memutar bola matanya.
“Mimpi”
•••
-Joya-