[Pelupa]

•••

Jumpol sedari tadi mengguncang tubuh pria berkulit tan di sampingnya, namun Tay tak kunjung membuka mulut.

“Kamu kenapa sayang?”

“MUSNAH!”

“LO MAUNYA APA SI SETAN!” balas Jumpol.

Tay membelalakkan matanya, menjewer telinga Jumpol hingga pria berkulit pucat itu menhaduh kesakitan.

“Lo tuh ya, kalau tua jangan pelupa. Lo gak ingat dua hari yang lalu tepat 3 taun lo nembak gue anjenggg”

Akhirnya, unek-unek seorang Tay tawan keluar juga, ia berhenti menjewer Jumpol. Pria bermata sipit itu terdiam, menatap Tau dengan heran, lalu ia tertawa keras.

“BEGO BANGET TAWAN HAHAHA, ANJING” tawa Jumpol teredam karena Tay memasukkan kaos kakinya kedalam mulut sang kekasih hati.

Sekarang, giliran Tay yang tertawa melihat ekspresi Jumpol, mereka ini sebenarnya apa?

“Jadi lo nyuekin gue karna ini?”

“Menurut lo?”

“TAY LO BEGO KITA TUH PACARAN BULAN MARET”

“FEBRUARI”

“MARET ANJING KAN GUE YANG NEMBAK?!”

“Masa si Jum?”

“Iya Tay”

“Oh berarti, NGAPAIN GUE GALAU DUA HARI INI BANGSAT!!”

Off jumpol kembali tertawa kencang “Keliatan yang tua dan ingatannya sudah hampir ilang siapa? Pikun lo”

“Jangan hina gue, manusia tak luput dari kesalahan”

“Bacot njing”

“Oke deh Tay, karena lo ngiranya dua hari yang lalu hari jadi kita, nih gue kasih hadiah, tapi tutup mata dulu”

“Lo jangan yang enggak-enggak!” peringat Tay.

“Cepetan nyet!”

Tay menurut, menutup kedua matanya dengan perlahan, membuat Jumpol menahan tawanya, ia mengambil sesuatu yang berada di saku piyamanya, lalu di berikan ke Tay tawan dengan perasaan berbunga.

“Selamat menempuh hidup baru Tay, ini kuaci bisa di makan pas lagi sepi. Tertanda Off jumpol kesayangan mu”

•••

-Joya-