[Pergi]

•••

Hari berganti menjadi minggu, minggu berganti menjadi bulan, dan dua hari kemarin tepat TayNew dua bulan hahahaha, tak ada kejutan apa-apa sebenarnya.

“Masih tidur anaknya, tuh dikamar. Masuk aja sana Newwiee”

Itu suara Muk ketika New bertanya keberadaan Tay. Disini ia sekarang, berdiri memandangi kekasihnya yang tengah tertidur pulas, tubuhnya tertutup selimut.

Senyum New merekah indah, perlahan ia berjalan untuk membukakan gorden abu-abu tua kamar Tay, Membuat seseorang yang tengah bergelung dalam mimpi itu mulai mengerjapkan matanya beberapa kali.

“Pagi ganteng”

Tay tersenyum manis, perlahan mengubah posisinya menjadi duduk.

“Tumbenan kesini, ada apa?”

“Gak ada, mau ketemu kamu aja sih”

“Yaudah aku mandi dulu, kamu tiduran aja disini”

Tau benar-benar beranjak dari kasurnya, melirih jam dinding. Pukul sepuluh pagi. Ia berjalan mendekati New lalu menatap cowok manis itu dengan damai.

“Maaf ya Nyu”

Satu kecupan di bagian pipi kanan di layangkan Tay, setelahnya ia berlari menuju kamar mandi.

•••

Tay mandi cukup lama untuk ukuran anak laki-laki. Sudah sepuluh menit New menunggu namun belum ada tanda-tanda cowok itu selesai. Bahkan bunyi jatuhan air masih terdengar.

Yang New lakukan sedari tadi setelah membereskan tempat tidur hanya duduk santai, mengamati setiap sudut kamar Tay tawan yang begitu rapi.

Ponsel milik kekasihnya berbunyi, nama Off jumpol tertera disana. New menggeser tombol hijau suara Off langsung terdengar.

“Peng, berkas-berkas lo buat kuliah kenapa bisa ketinggalan di kamar gue setan, lo mau pamer gitu keterima di Harvard”

•••

Deru napasnnya tak teratur, ucapan Off tadi begitu menghantui pikirannya. New masih diam dengan ponsel Tay yang berada di genggamannya.

Suara pintu terbuka terdengar di telinga New, cowok berkulit tan itu melepar senyum tipis namun tak di balas si manis.

Tay berjalan mendekati New sembari mengeringkan rambutnya, raur wajah New tak enak di lihat.

“Kenapa?” yang lebih tua berujar dengan nada lembut.

“Tadi Off nelpon, katanya berkas-berkas kamu ketinggalan”

“Newwiee”

New menatap Tay dengan kedua alis terangkat, namun yang lebih tua menghela napas panjang sebelum ia memutuskan untuk berbicara empat mata.

“Aku jelasin ya”

New menggeleng, tersenyum tipis “Gausahlah, lagian aku udah cukup tau kok. Kamu kan emang begitu sama aku, aku tau tentang kamu selalu paling akhir, selalu dari temen kamu”

“Aku pulang ya, itu di meja makan sandwich bikinan ku, kalau gak suka gausah dimakan”

•••

-Joya-