[Perkara kita]

•••

Ketukan tak berperikemanusian terdengar, tanpa berniat untuk membukanya, New malah asik dengan setumpukan buku yang berada di hadapan.

“Gue tamu lho nyed”

Suara Tay tawan terdengar membuat New terkekeh pelan. Cowok berkulit putih itu melepas kacamata bulatnya, meletakkannya di atas buku lalu beralih pada Tay.

“Cuma ini buah yang ada di kulkas gue, kosong juga anjing kesel banget” ucap Tay memberikan dua buah tomat padanya.

New terdiam, menatap tomat berukuran lumayan besar itu dengan perasaan, perasaan apa ya gak tau.

“Tay ini tuh sayur”

“Sayur mata lo, itu buah”

“Sayur kata gue”

“Ya kata gue buah, timbang makan aja sih”

“Gue gak suka Tawan asu”

Tay terbahak mendengar umpatan New barusan, ia memang sengaja ingin menjahili New. Namun jujur isi kulkasnya juga kosong, sang Bunda belum berbelanja.

“Yaudah nanti mampir ke alfa depan aja kita, sekarang lo ajarin gue dulu”

“Banyak bacot ya lo kopling motor, gak mau gue ngajarinnya, nanti lo tidur lagi”

Tay lagi-lagi tertawa, lalu berjalan mendekat ke arah sang sahabat, memegang kedua sisi wajah cowok manis itu lalu meremas-remasnya sesuka hati.

New hampir menangis di buatnya. Pipi cowok itu merah semua.

“Ih lucu banget jodoh gue” Tay berucap tanpa berdosa.

“Anak anjing, pulang lo anak anjing”

•••

“Lo pake kacamata bisa jadi imut gitu gue perhatiin”

“Gue mah emang udah imut dari lahir, pacar Suho nih”

“Pacar masa depan gue” ralat Tay tawan membenarkan.

New tampak menaikkan kedua bahunya tak peduli, memakan cokelat yang di bawa Tay dari rumah, katanya ngambil punya Billkin.

“Billkin masih gak mau tuh sama Pp?”

“Au dah gak paham gue, lagian ya mikirin masalah percintaan gue aja gak kelar-kelar malah mikirin masalah Billkin segala, mana sempat aku New”

New menghela napas, tak memperdulikan Tay, apanya belajar yang ada mereka berdua bergibah ria.

Mulai dari menceritakan Off jumpol yang tak bisa makan nasi, Gun yang katanya sedang di dekati sama abang-abang mie ayam, pun Bright yang ingin mengambil hati New. Kata Tay tawan begitu.

“Lo jangan sama Bright pokoknya”

“Dih sapelu ngatur gua”

“Bestie mu”

“Bestie doang mah gak berhak ngatur-ngatur, lagian Bright ganteng, gue kalo di tembak gak bakal nolak”

“YA JANGAN DONG, SUHI AJA UDAH BERAT MASA NAMBAH BRIGHT. NANGIS NIH GUA”

“Suho, anjing”

Tay meringis karena New melempar botol air mineral yang isinya masih ada setengah. Sakitnya terasa sekali men.

•••

-Joya-