Pria manis itu terkekeh pelan mendengar Gun yang tengah bercerita tentang pacarnya yang super absurd. Gun tampak sesekali menahan kekesalannya, terlihat lucu.

“Masa ya New, Papii jemput gue pake sepeda ontel dan di pake helm motor. Gila gak sih”

New lagi-lagi terkekeh mendengarnya, Off jumpol memang seajaib itu.

“Gue tuh mau bilangin apa juga dia tetep ngelakuin hal-hal di luar nalar manusia biasa. Dan sialnya gue cinta mampus sama itu laki”

“Menurut gue Gun, setiap orang punya caranya sendiri untuk membahagiakan orang yang dia sayang”

“Se absurd-absurd nya Off jumpol, dia tetap jadi salah satu hal lo untuk tersenyum kan?”

Gun mengangguk membenarkan, kadang tingkah tak jelas pacarnya itu membuat Gun merasa terhibur juga, walau tetap harus geleng-geleng kepala.

“Jadi kangen Papii gue, btw New lo gak ada ketemu si Tawan-Tawan itu lagi?”

New yang tengah mengunyah keripik kentang pun menggeleng pelan “Mungkin belum?”

Gun menghela napas “Jadi setelah sepuluh bulan ini lo belum ketemu lagi sama sang pemilik hati?”

“Pemilik hati dari hongkong, gue sama Tay cuma sebatas orang asing berbagi kenangan”

“Tapi ada beberapa kenangan yang lebih baik di ulang, bukan hanya di ingat aja lho Newwiee”

“Kalau semesta mempertemukan gue sama Tay, mungkin”

Gun membenarkan posisi selonjorannya menjadi duduk bersila, menatap New dengan tatapan berbinar “Gue doain semesta mempertemukan lo dengan sang pemilik hati”

“Ngawur”

“Tolol banget lo gak tukeran nomor sama dia”

“Benar juga, kelupaan”

•••

-Joya-