[Sama siapa]

•••

New masuk tanpa permisi, ia melangkah menaiki anak tangga rumah Tay yang terletak di depan rumahnya. Tanpa sopan santun cowok manis itu membuka pintu bercat abu-abu milik temannya. Menampilkan seorang pemuda berkulit tan yang tengah bersenandung kecil sembari menyisir rambut di depan cermin.

“Buru elah”

“Sabar manis, diem dulu” Tay menjawab, masih fokus merapikan rambut basahnya.

New memutar bola mata malas, lalu mulai mengotak-ngatik ipad Tay tawan, ingin main game. Baru saja ingin memulai permainan, suara Tay menginstrupsinya.

“Ayok New kita jalan-jalan, tapi gausah beli jajan”

•••

Ucapan Tay tawan memang tak pernah bisa di anggap serius, tadi ia yang mengatakan gak ada acara beli jajan. Namun nyatanya, di depan New sudah banyak bungkus snack plus berbagai macam varian es krim.

Keduanya duduk santai di depan minimarket spbu, kata Tay dia lagi gak mood ngabisin bensin. Yaudah New nurut saja.

Cowok manis berponi lucu itu asik mengunyah makanan ringannya, keduanya sesekali terbahak karena obrolan yang di anggap lucu.

Sebenarnya, mau dimana atau bagaimana. Bahagia itu sederhana, semua tergantung sama Siapa.

•••

-Joya-