[Senyum manis]

•••

Hari senin, kebanyakan orang mengutuk hari ini karena aktivitas seperti biasa kembali di mulai. Banyak manusia tak menyukai senin, namun tidak untuk Tay setelah ia mengenal New. Lebay, tapi percaya tidak. Semenjak berpacaran dengan New, minat belajar Tay jadi lebih tinggi.

Lupakan soal senin dan Tay tawan yang bucin.

Senyum manis ciri khas Tay terbit tak kala matanya menangkap sesosok cowok manis dengan senyum tipis, matanya menyipit bak bulan sabit di atas langit. Begitu indah.

Tay tak akan pernah bosan mengatakannya, karena Newwiee memang di ciptakan gak main-main.

“Pagi” sapa Tay.

“Kamu bawa Candy pake motor?” suara New langsung terdengar, membuat Tay mengangguk sebagai jawaban.

“Ih dia masih kecil Tay, kalo jatoh gimana? Nan-”

“Udah ya manis, Candy sendiri yang minta naik motor. Mana sosis bakar aku?” potong Tay lalu mengajak New menuju dapur, padahal itu rumah milik Newwiee.

“Pagi Bunda, makin cantik aja” sapa Tay dengan senyumnya.

“Pagi Tay, kamu juga makin tampan aja” balas Bunda New tak mau kalah.

Kekehan Tay terdengar, ia duduk di sebelah New, menperhatikan Newwiee-nya yang tengah mengambilkannya nasi beserta lauk pauk. Manis sekali.

Tay tawan sepertinya memang sudah jatuh pada pesona Newwiee thitipoom, paras tampan namun juga keliatan begitu cantik, New ini sebenarnya apa?

“Mikirin apa kamu?”

Lamunan Tay buyar, ia terkekeh lalu menggeleng pelan, mengucapkan terimakasih pada New – lalu mulai menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya dengan begitu santai.

“Bunda pergi deluan ya, nanti kuncinya taro di bawah keset aja Nyu”

•••

Kedua anak adam yang tengah berjalan beriringan melewati koridor Sma Petra yang mulai ramai, upacara hampir di mulai.

Letak kelas Tay itu di atas, namun ia meletakkan tasnya di kelas New terlebih dahulu, nanti selesai upacara di ambil. Begitu katanya.

“Nanti kalo gak kuat ke uks aja” ucap Tay pada New sembari memakaikan cowok manis itu topi sekolah.

“Aku bukan anak kecil, udah sana kamu ngumpul ke anak kelas”

“Iya, nganterin kamu dulu dong” jawab Tay.

New terkekeh pelan, Tay tawan dengan segala kelakuannya yang bisa bikin geleng-geleng kepala.

Mild benar, perlakuan Tay terlampau manis untuk di tolak.

“Pacar gue di barisan ke tiga, Non kalo New gak sanggup tolong bawa dia ke uks ya” ucap Tay pada Nanon – teman sekelas New.

“Tay”

“Aku gak mau kamu kenapa-napa”

“Oke, sekarang balik ke barisan kelas kamu”

“Di laci kamu tadi aku taro susu kotak kesukaan kamu, jangan lupa di minum”

•••

-Joya-