[Tadi Tay disini]

•••

“Kamu mau ngomong apa?” pertanyaan dari Newwiee langsung keluar tak kala keduanya sudah saling tatap.

Luke tampak tersenyum simpul, menyesap kopi miliknya dengan santai.

Rintik hujan mulai turun membasahi bumi, Newwiee ingin cepat-cepat pergi dari hadapat mantan kekasihnya ini.

“Aku masih belum bisa lupain kamu, New”

“Jadi cuma mau ngomong ini?” tanya Newwiee dengan lugas.

“New”

“Apalagi sih Luke? Kita selesai udah lama banget”

“Tapi perasaan aku ke kamu masih sama”

“Udah ya, udah. Udah selesai kan? Aku mau balik ke kantor”

New bangkit dar duduknya, namun tangan kanan Luke dengan cepat menahan pria manis yang berada di depannya “Aku tau kamu bakalan gini juga, tapi tolong dengerin aku sebentar aja”

“Aku mutusin buat pindah, sekaligus berusaha ngelupain kamu. Sulit banget New”

“Kalau aja aku gak macem-macem, mungkin kita masih kita. Mungkin hati kamu masih jadi milik aku”

“Luke” ucap Newwiee, ia tak ingin mengenang kejadian itu lagi, kejadian dimana dia di khianati.

“New, sebelum aku pergi. Aku boleh peluk kamu gak?”

Newwiee terdiam cukup lama, iris coklatnya beradu pada iris milik Luke untuk beberapa saat, cuma pelukan perpisahan dan mereka tak akan saling berurusan lagi bukan?

“Boleh”

•••

“Kak Nuwi”

Newwiee menghentikan langkahnya tak kala seorang gadis berambut di kuncir kuda berajalan mendekat kearahnya.

“Kok sendiri? Perasaan tadi aku ketemu bang Tawan”

“Dimana?”

“Disini, ada kali lima menit yang lalu. Aku kira bareng kakak”

Newwiee terdiam, jantungnya seakan berhenti berdetak. Tay tawan melihat ia bersama Luke?

•••

-Joya-