Tatapan pria berkulit tan itu masih tertuju pada New yang tengah memakan mie instan buatan abang warkop yang menggugah selera.
New tampak lucu dimata Tay.
Selepas dari acara mandi-mandi di air terjun tadi Tay memang langsung mengajak New untuk makan di warung kopi yang berada tak jauh dari tempat mereka sebelumnya.
New memesan mie tanpa cabai rawit, gak tahan pedas katanya.
“Suka?”
New mengangguk sembari mengunyah mie yang berada di mulutnya, pipi pria itu menggembung dan sialnya malah terlihat semakin menggemaskan, di tambah dengan tahi lalat di bagian hidung menjadi pelengkap.
Tay tanpa sadar terkekeh pelan, ia dan New baru beberapa kali bertemu, masa ia sudah jatuh hati, ini pasti hanya kagum semata kan?
Tay tawan, salah satu orang yang tak percaya dengan pandangan pertama, karena menurutnya cinta itu rumit dan butuh waktu. Itu sih pendapat Tay saja, dia orang yang sedikit ribet masalah hati.
“Habis ini kita kemana?” New mulai membuka suara karena mie di piringnya sudah habis di makan, New suka, buatan abang warkop memang juara.
“Rahasia” balas Tay menampilkan senyum manisnya.
New mendengus pelan, menatap pria yang berada di depannya dengan mata menyipit “Bikin kepo”
“Karena ini perjalanan rahasia”
“Perjalanan rahasia TayNew” ucap New sambil terkekeh.
•••
“Gila ini sih bukan main indahnya” ucap New menatap pemandangan indah yang berada di depan nya.
Tay mengajak nya ke kebun teh biasa saja memang tapi entah mengapa New menyukai kebiasaan ini, udara sejuk membuatnya betah berlama-lama di sini, bersama orang asing yang beru di kenalnya beberapa minggu belakangan ini.
New menoleh ke kiri, pandangan keduanya bertemu, New menampilkan senyum manisnya tak kala Tay mulai memainkan camera yang berada di tangan pria itu “Bagus gak hasilnya?” New bertanya.
“Jangan di tanya, objeknya bukan main indahnya”
•••
-Joya-