[Teman]
•••
Langkah besar milik pria berkukit tan berumur 25 tahun itu menyusuri rumah berlantai satu bercat putih gading. Senyumnya mengembang tak kala pandangannya tertuju pada sesosok pria manis yang tengah duduk membelakanginya.
“Curang, makan deluan” ucap Tay.
New tersenyum dengan mulut sedikit menggembung karena makanannya, setelah mengunyah dengan cepat dan menelannya barulah pria manis itu bersuara “Ayo sarapan, Mama udah pergi deluan tadi ada perlu”
Tay mengangguk, duduk di kursi depan New dengan santai, Newwiee lantas mengambilkan piring dan meletakkan nasi goreng beserta lauk pauknya untuk Tay tawan-sebuah kebiasaan yang tak bisa di hilangkan.
Katanya teman.
“Ini Mama yang masak?” Tay bertanya.
“Iya, aku yang matiin kompor”
Tay terkekeh pelan mendengar jawaban pria manis tersebut, keduanya larut pada obrolan ringan dengan sarapan yang terasa begitu menyenangkan.
•••
“Nanti kalau mau pulang telepon aku ya” ucap Tay sembari melepaskan helm yang berada di kepala Newwiee.
Pria berkulit putih itu mengerutkan dahinya “Emang kamu mau jemput?”
“Iya”
“Gausahlah, aku bisa naik ojek” balas Newwiee.
Tay membelalakkan matanya “Gak boleh, nanti kalau kamu di culik gimana? Di jadiin sugar baby gimana? Nanti kalau mata kamu di jual? Jantung kamu di lelang? Gimana? Salah aku dong!”
“Lebay Tay tawan”
Tay terkekeh, tangan kanannya terulur untuk mengelus pelan rambut halus milik pria manis itu.
“Aku jemput aja ya?”
“Iya”
“Yaudah sana masuk, belajar yang bener, ingat pesan Mama”
“Terserah Tay tawan”
“Have a nice day, manis!”
•••
-Joya-