[Tinggal kata]
•••
Tay terdiam, tak menunjukkan bahwa ia terkejut dengan ucapan Newwieenya. Pria berkulit tan itu tersenyum hambar, dugaannya benar, tak melenceng sama sekali.
“Jangan tatap aku begitu” cicit Newwiee.
“Jadi kamu mau di tatap gimana?
“Tay, aku sayang kamu”
“Cuma kata kamu” balas Tay, nadanya masih terdengar begitu lembut, namun Newwiee cukup merasa Tay sedang bersedih akibat ulahnya.
Setetes air mata turun membasahi pipi pria berkulit tan itu, ia masih diam, masih menatap sang pemilik hati dengan mulut terkunci rapat, dadanya seakan di hantam benda berat, terasa sangat sesak.
“Tawan, jangan nangis” ucap Newwiee menghampus air mata yang terus mengalir membasahi pipi sang mantan kekasih.
“Kenapa? Kenapa minta udahan? Salahnya aku apa? Boleh kasih tau kenapa?”
“Kamu gak ada salah apa-apa sama aku, tapi di antara kamu dan aku memang udah gak bisa ada kata kita lagi”
“Jangan cari aku, jangan tunggu aku, jangan bergantung sama aku lagi ya Tay”
“Mulai hari ini, kamu bebas”
“Tapi aku gak mau bebas Newwiee” balas Tay.
Newwiee memaksakan senyumnya “Gak boleh gitu, masa depan kamu masih panjang, bakalan ada yang datang tanpa di duga”
“Masa depan ku itu kamu”
“Bukan Tay, semesta cuma mempertemukan kita, gak menyatukan, terimakasih untuk 5 tahun terindah yang kamu kasih ke aku, terimakasih buat bahagia dan tawa, terimakasih Tawan”
“Lepasin aku ya, Aku sayang kamu, selalu”
•••
-Joya-