[Upaya]

•••

Derap langkah kedua anak manusia itu teredam dengan bisingnya koridor sekolah, para murid berbondong-bondong masuk kedalam kelas masing-masing saat bel berbunyi keseluruh penjuru Sma Garuda.

“Cakep banget emang anjrit”

“Gue akan petrusin sih”

Samar-samar New mendengar ucapan para teman sekolahnya, entah siapa.

“Beb, ayok cepetan jam pertama Pak Tarno bisa gila kita kalo beliau deluan yang masuk”

Tay menarik tangan New, berlari kecil menaiki anak tangga, syukurlah, guru bahasa indonesia berumur lima puluh tahun itu belum berada di kelasnya.

“Capek banget aku” New berucap dengan napas terengah.

“Mau aku kasih napas buatan, gak?” Tay bertanya dengan alis terangkat satu, membuat New memukul pacarnya itu dengan tas miliknya.

“Pak Tarno dateng!”

•••

Suasana kelas yang tadinya begitu bising mendadak senyap tak kala sepatu pantofel berada di ambang pintu, sang empunya berjalan, lalu berdiri di depan kelas.

“Selamat pagi anak-anak, tanpa berbasa-basi saya ingin memperkenalkan murid baru yang akan menjadi teman kalian nantinya, silahkan masuk”

Seorang gadis berambut sebahu lengkap dengan bandana biru muda muncul dengan tersenyum manis.

Sontak Off langsung menepuk pundak Tay berulang kali, membuat cowok berkulit tan yang asik menggoda New itu menoleh kebelakang, menatap teman karibnya dengan kesal.

“Paan sih lu?”

“Liat anjrit siapa anak barunya”

Tay menoleh, dan seketika senyumnya memudar, raut wajahnya menjadi datar, semesta memang suka sekali bercanda.

“Perkenalkan, nama saya Namtan tipnaree”

•••

-Joya-