[Bantahan]
•••
Cowok berkulit tan berseragam putih abu-abu dengan dasi yang di ikat asal itu pun memasuki kelasnya.
Hal yang pertama di lihatnya adalah Off jumpol yang tengah menggoda Gun atthaphan – cowok mungil dengan mulut sepedas cabai mie ayam mas Nur.
“Gun kalau kamu mau jadi pacarku, aku berhenti nakal” terdengar ucapan Off yang masih saja tak henti membujuk Gun agar mau menjadi kekasihnnya.
Tay berjalan mendekati Off, menoyor kepala temannya itu sambil terkekeh “Miris amat idup lo”
“Mau gak Gun?” tanya Off lagi.
Gun memutar bola mata malas “Gak, lo mau berhenti nakal atau mau berhenti hidup sekalipun itu bukan urusan gue, udahlah jauh lo dari gue”
Off mengerucutkan bibirnya “Kok tega banget sih kamu sama aku? Kamu gak mikir hati ku sakit?”
“Gak, gue.gak.perduli”
Gun berjalan meninggalkan Off yang menghela napas pelan, cowok bermata sipit itu beralih menatap Tay, menampilkan wajah sedihnya yang malah terlihat begitu miris.
“Gausah dangdut lo sama gue, mau nih sepatu melayang ke muka lo?” ucap Tay.
“Si babi, gue lagi patah hati nih”
“Yang keberapa?”
“Terhitung yang ke 169 kali gue nembak dia, tapi gak ada yang di terima”
Tay menepuk-nepuk bahu kanan Off “Ada kalanya lebih baik lo nyerah peng”
“Gak, gue bakal nyerah tepat gue nembak dia yang ke 200 kalinya, kalau gak di terima juga, gue nyerah”
“Serah lo deh monyet, gu-”
“TAY TAWAN SIALAN YA LO” teriakan itu memotong ucapan Tay, ia menoleh ke bekalang, menatap sang pemilik suara.
“Ada apa fans? Mau minta tanda tangan? Sini deketan” ucap Tay menampikan sebuah senyuman tengil.
Pria manis berkulit seputih susu itu pun berjalan mendekat ke Tay, wajahnya terlihat begitu marah pada lawannya itu.
“KENAPA GUE KEDAPETAN DUDUK SAMA LO? LO YANG MINTA PAK GUN SMILE BIAR LO DUDUK SAMA GUE KAN? NGAKU DAH LO SUKA SAMA GUE KAN? GAK GINI CARANYA”
Tay mengerutkan alisnya heran, anak ini kesurupan setan sekolah apa bagaimana? Tangan kanan Tay terulur untuk memeriksa keaadan New dengan cara menempelkan punggung tangannya ke dahi cowok manis itu , lalu ia berkata “Gak panas”
New lantas menepis tangan Tay dengan “NAH INI BUKTI LO MAU MODUSIN GUE”
“LO BISA NGOMONG BIASA AJA GAK, GAUSAH TERIAK-TERIAK GUE GAK BUDEK”
“ENGGAK, ITU LO JUGA NERIAKIN GUE ANJING”
“YA KARENA LO TERIAK, GUE IKUTAN LAH”
“Lo berdua gak capek asal ketemu berantem mulu?” tanya Off dengan santainya.
“Nih anak emang demen cari gara-gara sama most wanted sekolah peng, biasa, dia Tay tawan lovers” jawab Tay dengan percaya dirinya.
“Najis banget, udah deh ngaku lo kan yang mohon-mohon ke Gun tersenyum supaya bisa duduk berdua sama gue?!” tuduh New.
Tay menatap lawannya dengan alis terangkat satu “Dih, cakep lo? Lagian gue sendiri gak tau pasangan duduk gue siapa”
“Iyalah, Newwiee itu the most handsome boy in the world”
“Bah in the world katanya, sini gue kecup ubun-ubun lo” balas Tay dengan tawanya.
“Najis banget ubun-ubun gue di kecup sama lo”
“Halah denial, nanti lo nagih sama kecupan calon Gubernur”
Off terkekeh pelan menyaksikan perdebatan tak ada habisnya ini “Lo berdua harus tau, gue dari tadi kaya nonton atraksi topeng monyet”
“Padahal yang lebih cocok berperan jadi monyetnya itu elo, Jumlol” sahut New tak terima.
“Nah bener, muka lo lebih elit jadi monyet” sahut Tay menambahi.
“Mirip banget monyet kan dia?” ucap New yang di angguki Tay.
“Cie TayNew akur cie” ucap Off.
Baik Tay dan New pun sama-sama tersadar, keduanya kembali mencibir satu sama lain.
“TayNew TayNew bibir m-”
“Ada apanih ribut-ribut? Gak liat saya udah masuk kelas mau memberi ilmu?” potong wali kelas yang membuat Tay, New, dan Off langsung menatap pria berusia tiga puluh tahun itu.
“Pak saya gak mau duduk sama monyet bekantan” ucap New mengadu pada wali kelasnya.
Tay yang merasa dirinya di hina secara langsung itu pun memebelalakkan matanya, bisa-bisanya si beruang ini mengatainya dengan 'monyet bekantan' jelas-jelas ia most wanted di Sma Petra.
“Mulut lo kalo ngomong kaya anak gak pernah paud ya, calon Gubernur terganteng se-Indonesia lo hina, jangan sampe gue acak-acak pakaian lo”
“GANTENGAN MAS NUR LAGI DARI PA-”
“KALIAN KALAU MAU BEDAT DI LUAR SAJA, SAYA PUSING TUJUH KELILING”
Gun smile selaku wali kelas 12 mia 4 pun sudah angkat tangan dengan kelakuan dua muridnya yang tak pernah akur dari awal masuk sekolah, dan sialnya ia menjadi wali kelas 12 mia 4 selama 3 tahun berturut-turut.
“Pak kasih keringanan dong, saya di pasangin sama siapa aja boleh, tapi jangan dia” ucap New.
“Gak bisa, keputusan saya sudah bulat, sebaiknya kalian duduk di bangku masing-masing kalau gak mau saya suruh keliling lapangan sampe pusing”
•••
-Joya-