[Sunshine]
•••
Iris hitam milik pria berkulit tan itu menyapu keseluruh sudut rumahnya, namun seseorang yang di cari tak kunjung menampakkan diri.
Dengan perlahan ia meletakkan camera yang terkalung indah di lehernya-meletakkannya di lemari kaca, tempat yang Newwiee tempah khusus untuk berbagai koleksi camera Tay tawan.
Tay melangkahkan kakinya menaiki anak tangga, dengan mata yang terus mencari Newwiee, kemana suami manisnya itu pergi?
Tangan kirinya memutar knop pintu bercat merah muda, dengan gantungan bertuliskan 'Alona's'
Begitu pintu itu terbuka, senyum Tay mengembang sempurna, disana ia bisa melihat Newwiee dan Alona yang tengah berbaring di kasur.
“Neww-”
“Stttt” potong New dengan cepat sambil meletakkan jari terunjuknya di depan bibir, bermaksud agar Tay tak bersuara.
Tay mengangguk paham, melangkah begitu pelan agar sang putri tak terganggu akan kehadirannya.
Tay berdiri di samping New, memandangi kedua belahan hatinya, Newwiee perlahan beranjak dari tempat tidur sang putri, dengan sangat hati-hati karena Alona baru terlelap.
Tay langsung menyuri satu kecupan di pipi kiri Newwiee, lalu keduanya tersenyum hangat.
“Keluar ayo” bisik Newwiee yang langsung di angguki Tay tawan.
Newwiee membenarkan selimut anaknya, mengecupnya lalu mengajak Tay keluar dari kamar. Keduanya berjalan menuruni anak tangga menuju dapur.
“Aku panasin sup-nya dulu”
“Setiap aku pulang Lona selalu udah tidur ya Newwiee” ucap Tay dengan helaan napas.
New meletakkan semangkuk sup ayam hangat di atas meja makan, lengkap dengan nasi air minum dan kerupuk.
“Tapi paginya kan kamu yang anter dia sekolah, Tay jangan selalu ngerasa bersalah begitu ah” ucap New.
Tay menengadah, menatap New yang tengah berdiri di sampinhnya, pria manis itu tersenyum begitu manis.
“Kiss me” lirih Tay.
Newwiee menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang masih terhias di wajahnya.
“Kalau mau sini berdiri”
Tay beranjak dari duduk, menarik tengkuk New dengan begitu lembut, keduanya berciuman untuk beberapa saat, tangan kanan Tay mengelus pipi gembul milik suaminya dengan begitu halus.
Nyatanya, walau sudah lama bersama debaran tak teratur untuk masih ada. Begitu terasa.
Tay melepas pangutan terlebih dahulu karena New meremas lengannya, pertanda jika pria manis itu kehabisan napas. Tay tersenyum, kembali mengecup pipi Newwiee-nya.
“Makan dulu Tay”
“Nanti temenin aku berenang ya”
“Iya”
•••
Riak air berderu tak beraturan ketika TayNew menyebur kekolam. Keduanya terkekeh bersama saat kepala mereka menyembul keatas.
Tay menyisir rambutnya kebelakang, membuat New terpukau untuk beberapa saat, Tay masih saja terlihat begitu tampan dimatanya.
“Kamu tuh sadar gak, kamu ganteng banget?” ceplos Newwiee.
Tay terkekeh lagi, lalu mencubit pelan pipi Newwiee-nya dengan gemash.
“Banyak yang bilang aku ganteng, cuma pas kamu yang ngomong, rasanya beda. Dua kali lipat senengnya”
“Pantes aja gurunya Alona seneng kalo kamu yang nganter”
“Ini ungkapan cemburu apa gimana?”
“Ungkapan kejujuran seorang Newwiee yang punya suami ganteng” jawab New.
“Besok aku free nih, kemana ya kita?”
“Ke kamar seharian” sahut New begitu santai.
Tay mendekat, membuat New menaikkan sebelah alisnya “Ngapain kamu?”
“Titip Alona ke mama lagi?” tanya Tay menaik turunkan alisnya.
“Gak mau, kamu jangan mikir yang iya-iya!”
“Kenapa gak boleh?”
“Diem deh Tay tawan, aku cubit nih kalo masih kotor pikirannya”
Tay tertawa puas melihat wajah kesal Newwiee-nya, ia menarik New kedalam pelukan, dengan keadaan New yang memakai kaos putih, sudah basah tentu saja.
“Kan kamu yang bilang di kamar seharian” ucap Tay sembari mengelus rambut New.
New melepas pelukan Tay, menatap suaminya dengan mata memicing “Kamu tuh kalo udah denger kata kamar, gak lain dan gak bukan”
Tay terkekeh untuk kesekian kalinya “Ya gimana ya, abisnya kamu seksi banget sih”
“Sana deh berenang, jangan gangguin aku terus”
“Kalau kamu larang aku gangguin kamu, jadi boleh gangguin gurunya Lona?”
“Terserah kamu aja, aku diem”
“Gak jadi deh”
Setelah obrolan gak jelas itu, Tay benar-benar berenang, sedangkan New hanya duduk di pinggir kolam, kan tadi Tay bilang nemenin aja.
“Cantik, sini deh” ucap Tay yang berada di ujung kolam seberang dengannya.
“Kamu aja kesini” balas New.
Tay tersenyum manis, kembalu berenang-namun kali ini tujuannya Newwiee.
Kepalanya menyembul keatas, menarik kaki New agar masuk ke kolam lagi.
New baru saja ingin protes, namun gerakan Tay begitu cepat, ia mencium bibir New dengan lembut, melumatnya dengan halus, mata keduanya terpejam terlihat begitu menikmati ciuman memabukkan.
Tangan kanan Tay meremas pelan pinggang Newwiee-nya, ciuman keduanya tak lagi hanya sekedar ciuman, naik level menjadi menuntut.
New melepas pangutan yang terjadi, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
“Aku mau lagi”
“Gak mau di kolam, kamar aja ya”
•••
-Joya-